Shalat merupakan ibadah pokok yang
pertama kali diwajibkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw dan
umatnya. karena yang pertama kelak akan dihisab dihari kemudian adalah
shalat, dengan demikian, shalat adalah penentu kita untuk pilihan surga
dan neraka.
Didalam Al Quran dan dalam
hadis-hadis Nabi SAW yang sahih; kita senantiasa menjumpai kata/kalimat
“mendirikan salat” dan besar kemungkinannya kita tidak menjumpai
kata/kalimat “mengerjakan sholat”. Adalah sebenarnya; kedua
kata/kalimat diatas memiliki arti kata yang berbeda.
Mari kita sejenak memahami apa yang
dikatakan oleh khalifah Rasul yang kedua, Umar bin khaththab. yaitu
“Yang mengerjakan shalat banyak, tetapi yang mendirikan shalat sedikit”
Sebelum kita melangkah lebih dalam
atas perihal salat , adalah baiknya, kita sejenak untuk mau memahami
perihal definisi tentang salat, yang bersumber dari para ahlinya.
1. Definisi salat menurut ahli Fikih
adalah Perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan
disudahi dengan salam, yang dengannya kita beribadat kepada Allah
sesuai syarat-syarat yang telah ditentukan.
2.Definisi salat menurut ahli hakekat
adalah Menghadapkan jiwa kepada Allah, yangmana dapat melahirkan rasa
takut kepada Allah SWT serta dapat membangkitkan kesadaran yang dalam
terhadap kebesaran serta kesempurnaan kekuasaan_NYA.
3. Definisi salat menurut ahli
makrifat adalah menghadap kepada Allah dengan sepenuh jiwa dan
sebenar-benarnya khusyuk dihadapan_NYA, serta ikhlas kepada_NYA dengan
disertai hati dalam berzikir, berdoa dan memuji.
Dari uraian penjelasan atas
masing-masing point tersebut diatas, menunjuk bahwasanya bila kita
telah mampu melakukan perpaduan antara gerak jiwa dan hati dengan gerak
lahir (badan), berarti kita telah mendirikan salat. Akan tetapi; bila
kita hanya mampu sebatas gerak lahiriah (badan), berarti kita hanya
mengerjakan salat.
Sebagai contoh; apabila kita melihat
seseorang berdiri untuk menegakkan salat, bertakbir dan memenuhi segala
ketentuan cara salat, baik ruku atau sunnatnya serta memberi salam,
maka kita boleh mengatakan sebatas “orang itu telah mengerjakan salat”.
Namun demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa orang itu telah
mendirikan salat, sebab alasan hanya Allah yang tahu bahwa orang itu
telah salat dengan gerak jiwa, hati dan lahir (badan).
Berikut adalah hadis Nabi SAW (H.R Thabarani).
Barang siapa yang mendirikan salat
pada waktunya dan ia sempurnakan wudhunya, juga ia sempurnakan
berdirinya, khusyuknya, rukunya, dan sujudnya, ke luarlah salat itu
dalam keadaan puitih berseri-seri, seraya menyeru, “mudah-mudahan Allah
memelihara engkau sebagaimana engkau memelihara aku”.
Dan barang siapa yang mengerjakan
salat diluar waktunya dan tidak ia sempurnakan wudhunya, dan tidak ia
menegakkan khusyuknya, tidak juga ruku dan sujudnya, ke luarlah salat
itu dalam keadaan hitam gelap seraya berkata, “mudah-mudahan Allah
menyia-nyiakan engkau sebagaimana engkau menyia-nyiakan aku”. Sehingga
apabila telah sampai salat itu kesuatu tempat yang ia kehendaki,
dilipat-lipatlah salat itu seperti melipat kain yang buruk. Kemudian
dipukulkan salat itu dimukanya.
Pentingnya shalat terkadang tidak
terlalu kita sadari. Sering kita saksikan orang melakukan shalat dengan
tergesa-gesa. Tak jarang pula rukun-rukun dan sunah dalam shalat
dilanggarnya. Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan apa yang
diperintahkan Allah SWT, yakni kita harus mengerjakan shalat dengan
khusyuk dan sabar.
''Dan perintahkanlah kepada
keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang
memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang
yang bertakwa.'' (QS Thaha: 132).
Kesabaran dalam mendirikan shalat
merupakan keharusan jika menginginkan shalat memiliki makna dalam
kehidupan kita. Sabar dalam mendirikan shalat berarti kita telah
berusaha meningkatkan kualitas shalat serta menyempurnakan rukun dan
sunahnya. Sabar dalam mendirikan shalat hanya akan terwujud jika kita
berusaha khusyuk mengerjakannya. Allah SWT telah menegaskan bahwa
shalat itu merupakan ibadah yang berat,kecuali orang-orang yang khusyuk.
''Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyuk.'' (QS Al-Baqarah: 45).
0 komentar
Post a Comment
Silahkan isi komentar disini